Selamat Datang

Laman

Sabtu, 10 Juli 2010

Pendukung Uruguay Tak Pedulikan Paul Gurita

Minggu, 11 Juli 2010 06:09 WIB
(www.bbc.co.uk)
Bandarlampung (ANTARA News) - Penggemar sepak bola di Lampung tidak memikirkan "prediksi" Paul si gurita, yang lebih memilih bendera Jerman sebagai tanda akan kemenangan tim tersebut.

"Biarkan orang meminta jasa gurita tersebut untuk memprediksi siapa pemenang antaran Uruguay melawan Jerman. Karena saya lebih memilih Uruguay untuk memenangi pertandingan dini hari nanti," kata Syarif Hasan, warga Bandarlampung, Sabtu.

Ia pun menjelaskan, kesebelasan kedua negara memiliki peluang sama untuk memenangkan pertandingan, hal tersebut ditopang dari data mereka sama-sama hingga masuk semifinal.

"Banyak orang menjagokan Jerman saat melawan Spanyol, tetapi realitanya kan berbeda. Begitu pula Uruguay memiliki permainan hampir sama dengan Spanyol sehingga peluang untuk mengalahkan Jerman cukup terbuka," katanya.

Memang, lanjut dia, prediksi si gurita tersebut mengarah ke Spanyol dan itu terbukti, tetapi hal itu tidak harus dipercayai.

Penggemar sepak bola lainnya, Ahmad Nasir mengatakan, dengan masuknya Uruguay ke semifinal menandakan negara tersebut memiliki tim yang layak diperhitungan, bahkan bisa memenangi pertandingan dini hari nanti.

"Coba ingat pertandingan semifinal melawan Belanda, mereka tampil bagus, hanya saja keberuntungan belum memihak ke Uruguay. Dan saya yakin pelatih Uruguay akan membuat strategi lain untuk bisa memenangi pertandingan tersebut," kata dia, yang memilih Uruguay karena ada Diego Forlan.

Soal ramalan Paul si gurita, ia pun tidak mempercayainya, karena pertandingan sepak bola itu penuh dengan kejutan.

"Contohnya Perancis dan Italia, dua negara yang memiliki kesebelasan tangguh pun rontok di babak awal," katanya.

Sementara itu, mantan pelatih sepak bola, Halilintar Gunawan menjagokan Jerman menjadi pemenang dalam laga melawan Uruguay.

"Saya melihat Jerman memiliki tim yang solid di semua lini. Bahkan, saya sering bilang mereka bermain seperti dalam buku," katanya.

Ia pun menjelaskan, seperti dalam buku itu maksudnya semua berfungsi sesuai posisinya dan para pemain memiliki daya juang yang tangguh.

"Dengan kemenangan Jerman, berarti juara satu, dua, dan tiga adalah milik Eropa. Ini menandakan, sepak bola Eropa belakangan terus berkembang," katanya.

Menyinggung ramalan Paul si gurita, Halilintar mengatakan prediksinya tidak terpengaruh oleh hewan tersebut, namun semua didasarkan pada fakta yang ada.

"Saya memprediksikan Jerman sebagai pemenang karena melihat tim tersebut secara keseluruhan. Mereka layak menang karena memiliki tim yang solid," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar